banner 1200x250

Haflah Akhirussanah Ponpes Roudlotul Muhtadin Limpung Batang

Avatar photo
Wisuda santri Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah
Haflah Akhirussanah dan Wisuda santri Al Aziziyyah
banner 120x600
banner 468x60

BATANGUPDATE.COM, BATANG – Haflah Akhirussanah (Imtikhan) merupakan momentum rutin kegiatan tahunan yang diadakan oleh Pondok Pesantren (Pon-Pes) Salafiyah Putra-Putri, Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah Desa Dlisen, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa tengah.

Akhirussanah ini biasanya digelar ketika memasuki pertengahan bulan Sya’ban atau pertanda Ramadhan segera tiba.

banner 1200x250

Bagi sebagian besar santri atau peserta didik, Haflah Akhirussanah merupakan moment yang sangat berarti, bahkan ditunggu-tunggu. Tak terkecuali oleh para wali santri, alumni dan masyarakat umum.

Baca juga : Haflah Akhirussanah ke 40 Ponpes Al Istiqomah, Pentingnya Pendidikan Karakter dan Sopan Santun Sejak Dini

Akhirussanah di Pon-Pes Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah tahun ini digelar pada hari Selasa tanggal 28 Februari 2023.

Rangkaian kegiatan juga digelar pada Senin (27/2/23) malam diantaranya, Wisuda santri, penyerahan piagam bagi santri yang berprestasi, Pertemuan Alumni dan keluarga besar Pon-Pes Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah, Ziarah ke makam KH. Nurkhozin dan Nyai Fartinah yang merupakan pendiri Pon-Pes Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah serta masih banyak kegiatan lainnya.

Selain itu, Akhirussanah tahun ini juga berbeda dengan tahu-tahun sebelumnya, sebab malam setelah pertemuan para alumni juga digelar pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Besar Alumni Roudlotul Muhtadin dan Al Aziziyyah (IKBAR) masa bakti 2023-2027.

Pengasuh Pon-Pes Roudlotul Muhtadin Kyai M. Mustholeh Nur dalam tausiyahnya menyampaikan, agar para orang tua menyekolahkan anaknya dipesantren.

“Dijaman yang serba medsos ini, banyak orang belajar agama dengan “mbah kyai gepeng” (dengan smartphone. Red), dikhawatirkan apa yang dia pelajari bisa salah dan menyesatkan, nah ini satu hal yang sangat berbahaya,” Jelasnya.

 

Seandainya itu benar, ilmu itu bisa diterima oleh dirinya sendiri, akan tetapi manfaat dan barokahnya tidak ada, inilah pentingnya belajar dipesantren, agar para santri nantinya sudah punya bekal.

“Belajar ilmu agama itu harus lewat guru atau Ustadz. Sebab kalau belajar tanpa guru, bisa saja membuat orang tersesat, karena salah paham atau salah mengerti.”terangnya.

Kyai M. Mustholeh Nur (kiri) Prof. Dr. Syeikh Fadlullah Hamzah Lc. MA (tengah) Abuya Syeikh Anis Muhammad Basalamah (kanan)

Murid yang punya guru saja kadang-kadang masih belum paham pelajaran dengan sempurna, apalagi mereka yang belajar agama tanpa guru. Mungkin bisa keliru dan jauh melenceng dari kebenaran.

Haflah Akhirussanah seolah menjadi ajang pembuktian akan pembelajaran yang selama ini diajarkan oleh para Kyai guru atau ustadz dan ustadzah.

Sudah lazim, untuk menyambut acara ini, para santri menampilkan beragam kebolehannya. Mulai dari menghafal pelajaran (nadzom), menghafal do’a sehari-hari, praktek ibadah, menghafal qur’an, pidato, lomba cerdas cermat dan lain sebagainya.

Dipenghujung acara diisi tausiyah oleh Prof. Dr. Syeikh Fadlullah Hamzah Lc. MA As Sudany (Pengajar Tahfidzul Qur’an dan Qiro’ah Asyroh Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh).
dan Abuya Syeikh Anis Muhammad Basalamah dari Brebes.

banner 1200x200